ads top menu

 


Dari Pemangkat ke Forbes: Dian Fiona Menjahit Mimpi, Menyalakan Asa Generasi Z

By_Admin
Kamis, Agustus 14, 2025
Last Updated 2025-08-14T07:59:22Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

 


Sergap7// Sambas Feature, 14 Agustus 2025Di sebuah kota pesisir bernama Pemangkat, tempat ombak memeluk pantai dan nelayan menjemur jaring di bawah matahari, lahir sebuah kisah yang melampaui sekadar perjalanan bisnis. Dian Fiona, kelahiran 15 Maret 1993, membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukan alasan untuk membatasi cita-cita. Dari kota kecil di Kabupaten Sambas, ia menembus panggung internasional, masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2022 berkat kiprahnya membangun JINISO, merek fashion denim yang kini menjadi simbol kebanggaan produk lokal.


Namun, di balik pencapaian itu, terselip filosofi hidup yang jarang ditemui: menjadikan kesuksesan bukan sebagai puncak untuk dinikmati sendiri, tetapi sebagai tangga untuk mengangkat orang lain.


Jeans Lokal, Spirit Global

Sejak 2019, JINISO hadir bukan sekadar sebagai label fashion, melainkan sebagai pernyataan sikap. 100% bahan baku lokal, seluruh tenaga kerja berasal dari Indonesia, dan desain yang disesuaikan dengan karakter tubuh wanita Indonesia. Targetnya jelas: Gen Z dan milenial urban yang ingin tampil bergaya tanpa kehilangan identitas lokal.


Dalam setiap jahitan, ada filosofi bahwa produk adalah titipan nilai. Bagi Dian, denim tidak sekadar melapisi tubuh, tetapi menyimpan cerita tentang kerja keras, kemandirian, dan kebanggaan akan karya anak negeri.


Bisnis yang Menyalakan Pendidikan

Yang membedakan Dian dari banyak pengusaha lain adalah keberaniannya mengintegrasikan program beasiswa bulanan ke dalam model bisnis. Setiap pembelian produk JINISO adalah langkah kecil menuju masa depan pendidikan anak-anak Kalimantan Barat.


Dalam bahasa ekonominya, ini adalah CSR yang terukur. Dalam bahasa kemanusiaan, ini adalah sedekah yang berjalan seiring dengan setiap transaksi.

"Bagi saya, angka penjualan hanyalah statistik. Yang lebih penting adalah berapa banyak masa depan yang kita buka bersama," ujarnya.


From Pemangkat to Forbes — Narasi Inspirasi

Kisah Dian adalah bukti bahwa identitas lokal bisa menjadi paspor menuju panggung global. Ia meruntuhkan stigma bahwa kesuksesan hanya lahir di kota besar. Ia juga mengajarkan generasi muda untuk tidak menunggu “waktu yang tepat” — karena waktu yang tepat adalah ketika kita mulai

.

"Kesempurnaan lahir bukan dari persiapan yang tanpa cela, tapi dari keberanian memulai di tengah kekurangan," pesannya.


Langkah Strategis ke Depan

Dian dan JINISO tidak berhenti di sini. Strateginya mencakup:

Ekspansi toko offline mulai dari Pontianak, lalu Jakarta & Surabaya.

Kampanye nasional dengan narasi “From Pemangkat to Forbes”.

Kolaborasi influencer yang selaras dengan nilai brand.

Diversifikasi produk ke streetwear, jaket denim, dan tas.


Ini bukan sekadar perluasan bisnis, tapi penguatan ekosistem yang memadukan ekonomi kreatif, nasionalisme produk, dan gerakan sosial.


Sebagai penulis, saya melihat Dian Fiona bukan hanya sebagai pebisnis sukses, tapi sebagai arsitek perubahan sosial. Di era ketika banyak orang memburu keuntungan cepat, ia memilih jalur yang lebih panjang namun berkelanjutan: menanam benih kebaikan di setiap keuntungan yang ia raih.


Kisah ini mengajarkan bahwa asal-usul adalah akar, bukan penghalang. Bahwa dari kota kecil pun, kita bisa mengubah peta, jika memiliki visi, keberanian, dan integritas. Dan bahwa bisnis sejati bukan hanya soal laba, melainkan tentang meninggalkan jejak yang membuat dunia sedikit lebih baik dari saat kita menemukannya.


"Hidup yang berarti bukan diukur dari seberapa tinggi kita berdiri, tetapi dari seberapa banyak kita mengangkat orang lain untuk berdiri bersama."

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

ads bottom hb.segerah