SERGAP7// Mempawah - Seorang oknum preman di salah satu SPBU Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat berpegang kendali dispbu dengan no SPBU 63.78*.0* Kamis, 15/05/2025.
Informasi di lapangan mobil yang ingin mengisi solar subsidi cukup bayar Rp 10.000 sampai Rp 20.000/ mobil kepada pereman tersebut maka mobilnya akan diprioritaskan.
Kelangkaan minyak solar bersubsidi tersebut sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia terutama di Kalimantan Barat Kabupaten Mempawah ada beberapa faktor, termasuk peningkatan konsumsi dan penyelewengan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Penyelewengan ini bisa berupa penimbunan, pengoplosan, atau pengisian berulang di SPBU.
Selain itu, industri besar seperti tambang dan sawit juga menggunakan bahan bakar minyak solar.
Spbu prioritas tangki siluman untuk mengisi minyak solar subsidi ada apa diantara SPBU dan pemain solar subsidi dipertanyakan para supir-supir truk.
"Mobil tangki pertamina membawa solar datang 8000L - 24.000 L. antrian mobil pemakai solar subsidi tidak sebanyak pembeli solar tersebut. dari jam 18:00 kami antri sampai jam 21:50 petugas spbu menyatakan solar habis, Kami antri dri jam 18:00 wib tidak mendapat solar subsidi, kemana sisa minyak solar itu, "Ungkap salah satu supir merasa sangat kecewa.
"Antrian pengisian solar subsidi tidak teratur dan mengutamakan pemain solar, dugaan pengepul dengan tangki minyak tidak standar bawaan mobil dan ada juga yang gandeng tangki kiri dan kanan mobil biang kerok menghabiskan solar subsidi," Ujarnya.
"Total pengantri ada sekitar 22 mobil, hitungan 22 mobil kalau antrian mendapatkan 80 L/mobil , total solar terjual 1760L jadi sisa solar dikemanakan oleh SPBU tersebut, ketika kami ingin membelinya petugas SPBU nya bilang habis,"Tutupnya dengan nada kesal.
Laporan : Eko
