SERGAP7// Sambas, 9 Juni 2025 - Dalam dua hari terakhir, kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di beberapa titik di Kabupaten Sambas. Hari ini, Senin (9/6), kecelakaan kembali terjadi di daerah Semparuk. Sebelumnya, pada Minggu (8/6), kecelakaan beruntun terjadi di jalan Sabing–Sange Mangge, Kecamatan Teluk Keramat.
Dalam insiden tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia di tempat, yaitu Alm. S dan Alm. N. Seorang korban lainnya, M, hingga kini masih dalam keadaan koma dan kritis. Sementara itu, seorang perempuan yang merupakan pacar dari Alm. N sedang menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Kota Singkawang.
Hari sebelumnya, di lokasi berbeda, seorang tokoh masyarakat bernama Ust. T (M At ) juga menjadi korban kecelakaan di tikungan Sagang–Galing, dan kini dirawat intensif di RSUD Sambas.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un..."
Kita semua turut berduka atas peristiwa ini. Namun lebih dari itu, perlu ada kesadaran bersama — kecelakaan ini bukan hanya nasib buruk, tetapi peringatan keras bahwa keselamatan lalu lintas harus jadi prioritas kita semua.
KENAPA SERING TERJADI KECELAKAAN? SAATNYA KITA EDUKASI DIRI DAN ORANG LAIN
Banyak orang berpikir kecelakaan terjadi karena jalan yang rusak atau nasib. Tapi kenyataannya, banyak kecelakaan terjadi karena kurangnya kesadaran hukum dan keselamatan di jalan — terutama dari pengendara muda dan pelajar yang belum cukup umur, tidak punya SIM, atau tidak memakai helm.
Untuk itu, kami mendorong pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, Satlantas Polres, sekolah-sekolah, dan para orang tua untuk aktif memberi pemahaman kepada anak-anak dan masyarakat, antara lain:
Sosialisasi keselamatan berkendara sejak sekolah.
Pemeriksaan dan penertiban usia pengendara.
Pelibatan tokoh masyarakat dan perangkat desa dalam edukasi lalu lintas.
Edukasi keluarga untuk tidak membiarkan anak di bawah umur mengendarai motor.
BOLEHKAH ANAK DI BAWAH UMUR BAWA MOTOR?
Jawabannya: Tidak.
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009, seseorang baru bisa mendapat SIM C (motor) ketika sudah berusia 17 tahun. Jadi, anak-anak SMP atau SMA yang belum cukup umur tidak boleh mengendarai motor, apalagi tanpa pengawasan dan alat keselamatan.
Mereka belum cukup siap secara hukum dan mental.
Kalau terjadi kecelakaan, bukan hanya anak yang celaka, tapi juga keluarga ikut bertanggung jawab.
KITA SEMUA PUNYA PERAN
Kita tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah atau petugas lalu lintas.
Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama.
“Mari mulai dari rumah kita, dari lingkungan kita, dan dari diri sendiri. Jadikan Sambas sebagai daerah yang lebih tertib dan aman di jalan raya.”
Kehilangan nyawa di jalan bukan hanya kehilangan orang yang kita sayang — tapi juga kehilangan masa depan.
Jangan biarkan peristiwa ini berlalu tanpa makna.
Disusun oleh:
Redaksi SERGAP Dirgantara7 — Andri
Media Informasi Hukum & Keselamatan Jalan Raya Kalimantan Barat