Fenomena unik ini dilaporkan oleh Andri, reporter SERGAP Dirgantara7 yang juga dikenal sebagai mantan aktivis lingkungan. Ia menjelaskan, kejadian seperti ini disebut florasi prematur, yaitu ketika tanaman pisang buru-buru berbunga meski batangnya masih pendek.
“Normalnya, pisang harus tumbuh tinggi dulu, sekitar dua atau tiga meter, baru mengeluarkan jantung. Tapi ini luar biasa, tunas muda langsung berbunga. Seolah-olah pisang tak mau kalah sama nasib, meskipun sudah ditebang,” ujar Andri sambil tersenyum di lokasi.
Menurut Andri, ada beberapa hal yang bisa memicu fenomena langka ini, misalnya:
Tanaman mengalami stres akibat ditebang, sehingga memicu reaksi darurat untuk cepat berbunga.
Bonggol atau pangkal akar pisang sudah tua, jadi tunas barunya mewarisi “kode” untuk segera berbunga.
Ketidakseimbangan hormon tumbuhan yang bikin tanaman “salah sinyal.”
Faktor genetik dari jenis pisang tertentu yang memang cepat berbunga kalau tertekan kondisi lingkungan.
Walau terkesan ajaib, Andri menambahkan, jantung pisang yang muncul prematur sering berukuran lebih kecil dan kadang tak bisa menghasilkan buah yang sempurna. Namun, ia menilai kejadian ini tetap luar biasa karena menunjukkan daya juang alam yang hebat.
Yang paling memikat dari fenomena ini adalah pesan keajaiban alam. Meskipun ditebang, pisang tetap berusaha meneruskan siklus hidupnya. Ini jadi pengingat betapa kuat dan cerdasnya tumbuhan beradaptasi. Keindahan alam tak cuma soal rupa, tapi juga soal kekuatan bertahan hidup.
Kini, tunas pisang unik tersebut masih menjadi tontonan warga yang silih berganti datang untuk melihat langsung keajaiban kecil ini. Warga pun mengabadikan momen langka ini lewat foto dan video, berharap bisa menjadi cerita viral tentang betapa luar biasanya alam sekitar kita.
SERGAP Dirgantara7 akan terus mengikuti perkembangan fenomena ini untuk memastikan cerita keajaiban alam ini tak hanya berhenti di hari ini.
