SERGAP DIRGANTARA 7// MEMPAWAH - Miris dan sangat prihatin melihat para sopir - sopir PT Energi Karya Buana(EKB) asal Kabupaten mempawah kalimantan barat terlantar diperkebunan sawit akibat kehabisan uang. Sanggau, Kalimantan Barat. Sabtu,26/07/2025.
Mereka mengatakan bahwa gaji dan uang BBM solar tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, yang mengakibatkan puluhan sopir angkutan mobil plat kuning milik PT Energi Karya Buana ( EKB ) asal semudun kab. mempawah terlantar dikebun sawit warga, Didesa bagan asam, kec. Toba, kab. sanggau kalimantan Barat.
Salah satu supir tersebut menceritakan keluhannya kepada tim investigasi media sergap7 dilapangan saat ditemui, mereka mengatakan kelaparan dari semalaman karena kehabisan uang.
Untuk perjalanan pergi dan pulang (PP) dari PT Sigma Desa Semudun tempat mereka bekerja tersebut ke PT Mulia Bhakti Kahuripan(MBK) kab. Ketapang mereka mengatakan hanya dibekali BBM solar 140 L/mobil dengan kapasitas angkutan berat 8.350 Kg dengan jarak kurang lebih 758 KM. yang mana diketahui rute tersebut banyaknya tanjakan tinggi.
Menurut mereka BBM yang diberikan pihak PT, yang mana jarak tempuh waktu perjalanan tiga hari dua malam degan gaji sopir per ret atau sekali jalan PP sebesar Rp 350.000 tidaklah cukup.
"Kami sudah mengkonfirmasi kekurangan uang jalan melalui whatshap kepada manager PT Energi Karya Buana ( EKB ) tersebut, akan tetapi tidak direspon dari semalam saat kami sudah bongkar,"Terang sopir.
"Kami ajukan tambahan BBM solar untuk pulang sebanyak 35L - 40 L, yang hanya disetujui 10 L solar. dan malahan kami di ajukan untuk pinjaman uang oleh pengurus cabang PT Energi Karya Buana(EKB) Kabupaten mempawah kalimantan barat," Tambahnya.
"Harapan kami semoga PT tempat kami bekerja ini bisa merespon apa yang kami alami di lapangan, karna memang tidak cukup apa yang sudah diberikan pihak PT kepada kami. Karna apa yang kami katakan kami rasakan sendiri. semoga pihak PT merespon dan memberikan tambahan sesuai apa yang kami harapkan,"Tutupnya.
Laporan : Eko
