SERGAP DIRGANTARA7// Demi meredam demo yang ricuh di berbagai daerah, Presiden Prabowo Subianto memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Bogor (30/8) untuk membahas situasi keamanan pasca meluasnya aksi massa.
Presiden memerintahkan TNI-Polri bertindak tegas terhadap aksi anarkis yang sudah mengarah pada tindak pidana, seperti pembakaran gedung, perusakan fasilitas umum, dan penyerangan markas.
Kapolri menegaskan aparat akan bertindak terukur demi melindungi kepentingan masyarakat agar aktivitas kembali normal. Panglima TNI mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah, bukan kekerasan.
Kendati demikian yang terjadi di lapangan banyak penyusup mencari celah untuk mengadu domba. Seperti yang terjadi pada halte di Jakarta yang terbakar.
Dalam sebuah video yang diambil warganet menunjukkan bahwa, halte dibakar bukan oleh pendemo melainkan oknum lain yang sengaja membakarnya saat situsi lengang.
Bukan hanya itu tindakan anarkis justru banyak dilakukan aparat terhadap tenaga medis yang berniat membantu pendemo karena terluka akibat kondisi keos. Kejadiannya ada di Solo dimana sopir ambulance dipukuli hingga berlumuran darah.
Lalu mau seperti apa lagi tindakan tegas yang dimaksud oleh Presiden, Polri dan TNI setelah ini?
Suara masyarakat berbagai kalangan yang turun ke jalan hanya ingin didengar dan ditindaklanjuti, bukan lagi soal ketegasan yang berujung pada kekerasan. Presiden dan aparat harus bisa mengerti rakyat, karena dengan begitulah amarah rakyat dapat teredam.
Bukan hanya presiden dan aparat hukum pula karena tokoh utama dari peristiwa ini juga sedang ditunggu rakyat. Mereka adalah anggota DPR RI yang belum juga mengambil tindakan apapun kecuali terbang ke luar negeri di saat situasi memanas.
Kebakaran gedung DPRD adalah bentuk kemarahan massa karena DPR RI belum menyatakan sikap yang jelas. Selama ini pergerakan hanya di keamanan dan perintah presiden, padahal yang ditunggu kejelasannya adalah anggota DPR yang juga dijatuhi berbagai tuntutan yang dibawa dalam demo.
Langkah yang ditunggu saat ini adalah turunnya anggota DPR ke jalan untuk mendengar tuntutan rakyat. Bukan sekedar mengucapkan permintamaafan dan janji akan perbaikan, melainkan tindakan konkret dari apa yang sudah diputuskan semata demi keadilan dan kesejahteraan rakyat bukan kepentingan pribadi maupun golongan.(*)
