Sergap7//Sambas, Rabu (10/9/2025) —SERGAP Dirgantara7, Pemerintah Kabupaten Sambas resmi meluncurkan tiga aplikasi pelayanan publik yang dirancang untuk mempermudah akses informasi dan meningkatkan mutu layanan masyarakat. Seremoni peresmian dipimpin langsung oleh Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I., M.H., di Aula Utama Kantor Bupati, disaksikan jajaran perangkat daerah dan undangan.
> “Langkah ini merupakan inovasi digital Pemkab Sambas untuk tata kelola yang modern, efektif, dan transparan,” ujar Bupati Satono. “Kami berharap kehadiran aplikasi membawa kemudahan layanan dan keberkahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat desa.”
Tiga aplikasi yang diperkenalkan
SI-PASMINUMMAS (Sistem Informasi Penyediaan Air Bersih dan Air Minum Masyarakat) — menampilkan sebaran layanan air bersih/air minum, kondisi eksisting, capaian pembangunan, hingga kanal usulan dan pengaduan berbasis peta.
DEMANSI (Data Elektronik Manajemen Aset Normalisasi Sungai dan Irigasi) — menata data aset normalisasi sungai serta jaringan irigasi untuk mendukung mitigasi banjir dan produktivitas pertanian.
SIMANJA (Sinergisitas Kemantapan Jalan Kabupaten) — memantau kondisi dan tingkat kemantapan ruas jalan agar deteksi kerusakan dan penentuan prioritas perbaikan lebih cepat dan terarah.
Aplikasi SI-PASMINUMMAS dikembangkan oleh Dinas Perkim LH Kabupaten Sambas sebagai bagian dari Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) BPSDM Provinsi Kalbar 2025, melibatkan aparat desa dan KPSPAM.
Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman, Syamsuri, ST, menjelaskan empat fitur utama SI-PASMINUMMAS: (1) data cakupan air bersih/air minum terbaru, (2) pemetaan spasial, (3) tabel dan grafik capaian, serta (4) menu usulan pembangunan dan perbaikan sarana-prasarana. “Kami berharap aplikasi ini memperkuat perencanaan pembangunan infrastruktur air bersih ke depan,” ujarnya.
Dampak bagi masyarakat
Peluncuran trio aplikasi ini menegaskan orientasi layanan yang lebih cepat, lebih transparan, dan lebih tepat sasaran. Informasi tersedia daring tanpa menunggu pengumuman manual; riwayat penanganan dan tindak lanjut pengaduan terdokumentasi; sedangkan perencanaan berbasis data meminimalkan tumpang tindih program dan mengarahkan intervensi ke lokasi prioritas.
Warga dapat mengakses melalui kanal digital resmi Pemkab/OPD pengampu. Untuk pengaduan, pengguna disarankan menyertakan foto dan titik lokasi agar verifikasi lapangan lebih cepat.
Kemantapan jalan: indikator kondisi fungsional ruas (baik–sedang–rusak) sebagai dasar prioritas perbaikan.
Normalisasi sungai: pemulihan kapasitas alir (mis. pengerukan sedimen) untuk menurunkan risiko banjir.
Dengan SI-PASMINUMMAS, DEMANSI, dan SIMANJA, layanan dasar—air, irigasi, dan jalan—masuk dalam kendali berbasis data. Dampak optimal akan terwujud melalui pembaruan data berkala, integrasi lintas OPD, serta partisipasi aktif masyarakat. Inilah implementasi konkret visi “Berkah Berkemajuan.”
SERGAP DIrgantara7