SERGAP DIRGANTARA7// PONTIANAK - Keluarga besar Satria Pembela Melayu (SPM) memperingati Milad ke-8 dengan penuh khidmat dan semangat persatuan di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat. pada 23 agustus 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Yang Mulia Sultan Pontianak IX, Syarif Melvin Al Qadrie, S.H, Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H, serta Ketua Umum Persatuan Orang Melayu (POM) Agus Setiadi, S.E dan Panglima Besar Satria Pembela Melayu Awaluddin. Serta Ormas – Ormas Melayu dan Perguruan - Perguruan Silat di Kalimantan Barat.
Rangkaian acara Milad ke-8 ini bukan hanya sekedar acara ceremoni namun juga meliputi Rapat Kerja Satria Pembela Melayu dan Pelantikan Pengurus Daerah Satria Pembela Melayu, yang menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi dan arah perjuangan organisasi.
Hendri Purwanto, selaku Panitia Milad ke-8 Satria Pembela Melayu (SPM) Menyampaikan,“Alhamdulillah, Milad ke-8 ini menjadi momen bersejarah bagi kita semua. Dengan tema Melayu Bersatu, Melayu Kuat, Melayu Bermartabat, kita ingin menegaskan kembali semangat persaudaraan, kekuatan, dan kehormatan bangsa Melayu,"Ujarnya.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung acara ini, terutama kepada Yang Mulia Sultan Pontianak IX, Gubernur Kalimantan Barat, Ketua Umum POM, serta seluruh keluarga besar Satria Pembela Melayu," Ucapnya.
Agus Setiadi, S.E Ketua Umum POM dalam sambutannya menegaskan, “Persatuan Orang Melayu berdiri sebagai rumah besar bagi seluruh anak Melayu. Melalui Milad ke-8 Satria Pembela Melayu ini, kita semakin yakin bahwa persatuan adalah kunci. Melayu harus kuat bukan hanya secara budaya, tetapi juga dalam kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Dengan bersatu, kita menjaga martabat Melayu, sekaligus memperkuat posisi kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,"Ucapnya.
Awaluddin selaku Panglima Besar Satria Pembela Melayu, menekankan pentingnya semangat juang yang diwariskan leluhur, “Satria Pembela Melayu hadir untuk menjaga marwah dan martabat Melayu. Milad ke-8 ini adalah momentum kebangkitan. Kita tidak boleh lemah dan terpecah, sebab kekuatan kita terletak pada persatuan. Dengan semangat perjuangan dan solidaritas, kita akan terus melangkah, menjaga adat, budaya, serta kehormatan Melayu agar tetap tegak di bumi Kalimantan Barat dan Nusantara,”Tegasnya.
Acara Milad ke-8 Satria Pembela Melayu tersebut berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan.
Semangat persatuan yang diusung diharapkan mampu memperkuat eksistensi Melayu di tengah dinamika zaman, sekaligus menjadi kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Laporan : Timred