SERGAP7// Pemangkat, 7 Juli 2025 – Setelah lebih dari 17 jam pencarian penuh harap dan kecemasan, masyarakat Desa Sebatuan, keluarga korban, hingga tim SAR dan perangkat desa berhasil menemukan jenazah bocah berusia enam tahun, Edi Win, yang dilaporkan hilang pada Minggu sore, 6 Juli 2025. Penemuan tersebut menutup babak pencarian dramatis yang menguras tenaga dan emosi seluruh pihak terlibat.
Kronologi Singkat
6 Juli 2025, 15:40 WIB
Edi Win terekam CCTV sedang bermain di halaman pekong tak jauh dari rumahnya.
6 Juli 2025, 16:00 WIB
Sang ayah, yang tengah memetik buah mangga, menoleh dan mendapati putranya sudah tiada di pandangannya. Pencarian intensif di pekarangan dan lingkungan sekitar berlangsung hingga malam menjelang.
6 Juli 2025, 18:00–24:00 WIB
Operasi pencarian yang melibatkan tim SAR , aparat desa, serta warga setempat terus digelorakan, namun hasilnya belum membuahkan jejak Edi.
7 Juli 2025, 09:50 WIB
Di sela riak tenang Sungai Sebangkau—sekitar 100 meter dari lokasi terakhir terlihat—tim gabungan menemukan jenazah Edi mengapung di tepian. Evakuasi dilakukan cepat ke Puskesmas Sebangkau, kemudian dirujuk ke RSUD Pemangkat untuk pemeriksaan forensik.
“Momen ini adalah yang paling menegangkan sejak laporan pertama masuk. Kerja sama antarseluruh elemen desa menjadi kunci meski hasilnya amat memilukan,”
— Fityan Mizfar, S.P., Sekretaris Desa Sebatuan
Semangat gotong-royong terpancar sejak kabar hilangnya Edi merebak. Cahaya lampu senter dan panggilan nama si kecil bergema sepanjang malam, menggambarkan solidaritas yang tak surut walau harapan menipis. Suasana pagi berubah hening ketika jenazahnya ditemukan—meninggalkan duka mendalam sekaligus kebanggaan atas kebersamaan yang terpupuk.
Desa Sebatuan kini terdiam dalam kesedihan. Kepergian Edi Win menjadi pengingat betapa berharga setiap detik kebersamaan dan betapa pentingnya kewaspadaan kolektif di lingkungan sekitar.
SERGAP Dirgantara7 .Andri