SERGAP DIRGANTARA7//MEMPAWAH - Proyek Rp. 298,- Juta, Peningkatan jalan pengelolahan sampah, didesa bakau besar laut - Kabupaten mempawah, Diduga dikerjakan Asal-asalan, 30 Agustus 2025.
Berdasarkan informasi dan investigasi serta pemantauan langsung di lokasi Proyek Pembangunan Jalan dan Penanganan jalan Di desa bakau besar laut –Kec. Sungai pinyuh, kabupaten mempawah, yang telah rampung dikerjakan oleh CV. Medan jaya Kabupaten mempawah, yang baru selesai dikerjakan tahun 2025 terlihat jelas bahwa proyek tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai spek dan Asal-asalan.
Proyek yang telah di kerjakan oleh CV. Medan Jaya, yang beralamat Di Jalan Melati Rt006 Rw013 Kel Terusan Kec Mempawah Hilir Kab. Mempawah - Kalimantan Barat, memiliki nilai kontrak Rp.298.235.400.
Namun, temuan dilapangan Diduga adanya indikasi pelanggaran dan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Investigasi yang dilakukan oleh sejumlah media bersama tim pada hari sabtu 30 Agustus 2025, ditemukan banyak kejanggalan di sejumlah area jalan. Kurang nya proses penyebaran batu , kondisi penyebaran batu di setiap titik jalan yang tidak merata, hingga kualitas lapisan dasar tidak kokoh dan tidak stabil untuk fondasi selanjutnya atau untuk berbagai keperluan kontruksi lainnya. Diduga tidak dikerjakan dengan spektek.
" Kami lihat sendiri, penyebaran batu tidak merata di sepanjang titik jalan, pekerjaan yang baru seumur jagung tidak di kerjakan dengan semestinya.
" kami menilai bahwa pengerjaan proyek tersebut menunjukkan kuatnya dugaan penyimpangan dalam proses pengerjaanya.
"Kalau proyek baru selesai dikerjakan seperti ini, berarti ada yang tidak beres. Bisa jadi material tidak sesuai spesifikasi, dan itu bahaya. Harus diusut tuntas,” ujarnya.
Proyek ini didanai dari APBD (DAU) Kabupaten Mempawah Tahun 2025, maka pengawasan penuh seharusnya berada di bawah Dinas Terkait Kabupaten Mempawah.
" Dinas Terkait harus ambil tindakan tegas. Lakukan monitoring dan evaluasi terhadap material serta metode pelaksanaan proyek. Jangan sampai kontraktor nakal dibiarkan untuk mengeruk keuntungan saja dalam proyek ini .
Tahapan Konstruksi Diduga Tak Sesuai SOP, Salah satu sorotan teknis yang disampaikan tim adalah pada tahapan pondasi jalan. LPA (Lapisan Pondasi Atas).
Seorang warga yang ditemui di lokasi menyatakan kekhawatirannya. ”Dengan anggaran pekerjaan yang hampir Rp. 300 juta, tetapi hasil pekerjaan tersebut tidak sesuai, kami khawatir proyek ini hanya sekedar untuk memberikan keuntungan pribadi, bukan untuk kepentingan orang ramai,” ujar warga tersebut.
Masyarakat mendesak agar pemerintah segera melakukan investigasi teknis yang menyeluruh dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran dalam proyek ini.
“Jangan sampai uang rakyat ratusan juta rupiah hanya menghasilkan jalan yang tidak layak. Kami minta tanggung jawab dari pemerintah,” pungkas warga setempat.
( Tim Liputan )