ads top menu

 


“Sambas Bergerak Lewat Gerakan Pangan Murah: Senyum Warga Pemangkat Bersama Bupati, Bukti Negara Hadir di Meja Rakyat”

By_Admin
Jumat, September 19, 2025
Last Updated 2025-09-19T12:56:56Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

 

Pemangkat, 19 September 2025 | SERGAP Dirgantara7 - Terminal Pemangkat sore berubah menjadi lautan harapan. Jumat, pukul 15.00 WIB, ratusan warga dari berbagai desa berdatangan dengan wajah penuh antusias. Ada yang membawa anak-anak, ada yang membawa tas belanja kosong, ada pula yang sejak siang sudah menunggu agar tak kehabisan. Semua datang dengan tujuan yang sama: ikut serta dalam Gerakan Pangan Murah (GPM).


Program strategis ini digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Kodim 1208/Sambas, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Nomor 500.1.3.1/694/DISTANKP-KP. Tujuannya jelas: menekan inflasi, menjaga pasokan, sekaligus menghadirkan pangan terjangkau bagi rakyat.



Sorak kecil terdengar ketika Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H. tiba di lokasi bersama jajaran dinas terkait. Kehadirannya memberi makna tersendiri. Bagi warga, kehadiran pemimpin di tengah kerumunan bukan hanya formalitas, tetapi tanda bahwa mereka tidak sendirian menghadapi naiknya harga kebutuhan pokok.


   “Alhamdulillah, berasnya murah sekali. Bisa mengurangi beban belanja harian kami. Terima kasih kepada pemerintah yang peduli,” ujar seorang ibu rumah tangga sambil menenteng dua karung beras SPHP seharga Rp50 ribu per karung.


Di barisan lain, seorang nelayan tersenyum lega usai membeli gula dan minyak goreng dengan harga lebih rendah. “Kalau begini, rakyat makin yakin pemerintah hadir untuk kami,” katanya dengan wajah berbinar.


Kegiatan GPM kali ini menyediakan sekitar 5 ton beras SPHP yang langsung diserbu warga. Harga miring Rp50 ribu per karung menjadi magnet utama. laris manis diborong warga.


Bupati Satono menegaskan dalam sambutannya:


 “Kami ingin rakyat Sambas tidak resah soal harga kebutuhan pokok. Pemerintah harus hadir bukan hanya di ruang rapat, tetapi langsung di tengah masyarakat.”


Kata-kata itu disambut tepuk tangan panjang, menjadi penanda betapa pertemuan sederhana ini menyentuh hati rakyat.


Gerakan Pangan Murah bukan hanya soal transaksi jual beli. Ia adalah ruang pertemuan emosional antara pemimpin dan rakyat. Anak-anak membantu orang tua mengangkat beras, pedagang kecil tersenyum karena bisa menekan biaya hidup, sementara warga lain merasa tenang karena kebutuhan pokok dapat dijangkau.


GPM menghadirkan makna yang lebih dalam: kebijakan yang turun langsung ke lapangan akan melahirkan kepercayaan dan optimisme baru.


Dengan tambahan stok 5 ton beras murah, warga Pemangkat pulang membawa belanjaan sekaligus harapan. Senyum yang terukir di wajah mereka adalah simbol bahwa negara tidak sekadar hadir di panggung seremonial, melainkan benar-benar ada di meja makan rakyat.


Gerakan Pangan Murah di Sambas membuktikan satu hal: politik terbaik adalah beras yang sampai ke dapur rakyat.


Timred

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

ads bottom hb.segerah