Sergap7//Pemangkat, Kabupaten Sambas —Cahaya spiritual dari tanah Sambas kembali menyala. Peringatan Haul Akbar ke-153 Syaikh Ahmad Khatib As-Syambasy akan digelar pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di Masjid Besar At-Taqwa Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Ribuan jamaah dari berbagai daerah di Kalimantan Barat diperkirakan akan hadir untuk mengenang dan meneladani sosok ulama agung asal Sambas ini — pendiri Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, salah satu tarekat terbesar dan paling berpengaruh di dunia Islam.
Kegiatan ini akan dimulai selepas salat Magrib berjamaah, dan terbuka untuk umum. Panitia menganjurkan jamaah mengenakan pakaian putih-putih, simbol kesucian hati dan persatuan umat.
Haul akbar ini dipastikan akan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat beserta rombongan, Bupati Sambas, serta jajaran pemerintah daerah.
Kehadiran para pejabat ini diharapkan memperkuat sinergi antara nilai keislaman dan semangat pembangunan daerah yang berakhlak.
Sebagai penceramah utama, Syaikh Jayadi Muhammad Zaini, Mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) Khatibiyah Sambas, akan memimpin dzikir dan doa bersama.
Sementara Dr. H. Sumar’in, M.S.I., Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sambas, akan menyampaikan mau‘idzah hasanah bertema kesejukan iman dan keteladanan akhlak.
Turut hadir pula K.H. Wasli Matsum, M.Pd.I., selaku ketua Panitia yang akan memberikan tausiah kebangsaan dan pesan-pesan spiritualitas Islam yang menyejukkan.
Ketua Panitia Haul menjelaskan, peringatan ini bukan sekadar acara tahunan, tetapi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah serta meneguhkan akhlakul karimah di tengah derasnya arus modernitas.
> “Dari Sambas, cahaya tarekat telah menerangi Nusantara. Haul ini menjadi pengingat bahwa ilmu, amal, dan akhlak adalah warisan sejati Syaikh Ahmad Khatib As-Syambasy untuk umat,” ujarnya dalam keterangan resmi panitia.
Selain sebagai sarana silaturahmi lintas daerah, haul ini juga diharapkan menjadi ruang kontemplatif — tempat umat mengingat kembali pentingnya menjaga hati, memperdalam dzikir, dan menebar kasih dalam kehidupan sosial.
Sosok Ulama Agung dari Serambi Mekkah Kalbar
Syaikh Ahmad Khatib Sambas lahir sekitar tahun 1802–1803 M di Sambas, Kalimantan Barat. Beliau dikenal luas sebagai pendiri Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, yang memadukan dua jalan spiritual besar dunia Islam — Qadiriyah dan Naqsyabandiyah.
Pada usia muda, beliau menimba ilmu agama di tanah kelahirannya, kemudian melanjutkan perjalanan ke Mekkah pada usia 19 tahun. Di tanah suci, beliau berguru kepada para ulama besar dan diangkat menjadi mursyid tarekat yang disegani.
Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah kitab Fath al-‘Arifin — pedoman ruhani bagi para pencari jalan Allah, yang mengajarkan tentang baiat, dzikir, dan muqarobah secara mendalam.
Syaikh Ahmad Khatib wafat di Mekkah sekitar tahun 1872–1875 M, namun ajaran dan tarekatnya terus hidup dan berkembang di Indonesia, Malaysia, hingga Brunei Darussalam.
Haul ke-153 ini menjadi ajang untuk meneladani keteguhan iman dan kebersahajaan hidup sang ulama.
Bagi masyarakat Sambas, beliau bukan hanya tokoh sejarah, tetapi sumber inspirasi moral dan spiritual yang memancarkan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Meneladani kesucian hati, menebar cahaya ilmu, dan menjaga warisan spiritual Nusantara.”
SERGAP Dirgantara7




















